Senin, 12 Oktober 2015

Yuk, Wisata Sejarah di Pintu Gerbang Majapahit Pati

Yuk, wisata sejarah di Pintu Gerbang Majapahit Pati. Kenapa? Soalnya pintu gerbang Majapahit ini menyimpan nilai sejarah dan seni yang tinggi. Tak ayal, banyak yang mencari misteri, legenda, asal usul dan sejarah pintu gerbang Majapahit.

Pintu gerbang Majapahit di Pati adalah salah satu peninggalan warisan budaya Nusantara berupa pintu jati kuno yang dibuat pada masa kerajaan Majapahit berjaya. Melihat sejarah pintu gerbang majapahit di Pati, pintu gerbang kerajaan yang paling berjaya di Nusantara ini singgah di Kabupaten Pati pada masa walisongo, yakni sekitar abad 15 an.

Terkait dengan sejarah pembuatan pintu gerbang Majapahit yang ada di Kota Pati ini, tentu banyak sejarawan yang memperkirakan bahwa pintu ini dibuat sebelum abad 15, tepatnya sebelum peristiwa pintu gerbang Majapahit dibawa menuju arah Muria yang pada akhirnya hanya sampai di Desa Rendole, Muktiharjo, Pati.
Wisata Sejarah di Pintu Gerbang Majahapit Pati
Foto Pintu Gerbang Majapahit di Pati
Sejarawan mencatat, pintu gerbang Majapahit ini diambil oleh putra Sunan Muria dari Trowulan (dulu menjadi kerajaan Mahapahit) yang letaknya di Jawa Timur. Belum sampai diserahkan kepada ayahnya, yaitu Sunan Muria, pintu gerbang Majapahit terlebih dahulu menjadi ajang perebutan antara Raden Bambang Kebo Nyabrang (putra Sunan Muria) dan Raden Ronggo sehingga pintu gerbang Majapahit akhirnya diletakkan di Rendole, Muktiharjo, Pati.

Lokasi pintu gerbang Majapahit di Pati
Lokasi pintu gerbang Majapahit di Pati terletak tidak jauh dari pusat kota Pati, yakni sekitar 4 km, tepatnya di Desa Rendole, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Lokasi pintu gerbang Majapahit berdekatan dengan Stadion Joyokusumo Pati dan dekat dengan obyek wisata Sendang Tirta Sani Pati. Jika Anda dari Stadion Joyokusumo, jalan menuju arah utara sekitar 100 meter ada pertigaan di mana arah lurus menuju kecamatan Tlogowungu dan obyek wisata Sendang Tirta Sani, sedangkan jika belok kiri (arah kecamatan Gembong) adalah arah lokasi pintu gerbang Majapahit.

Setelah dari pertigaan pertama tersebut (kurang lebih 100 meter dari Stadion Joyokusumo), belok kiri hingga menjumpai SMK Negeri 2 Pati di sebelah kiri dan Anda lurus saja sekitar 400 meter dari SMK Negeri 2 Pati sebelah kanan jalan ada tulisan di pinggir jalan "Pintu Gerbang Majapahit" yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Pati.

Jika sudah ketemu dengan papan bertuliskan pintu gerbang Majapahit tersebut, belok saja ke kanan masuk gang kecil sekitar 50 meter. Pintu gerbang Majapahit sendiri sudah bisa terlihat dari pinggir jalan raya, karena antara jalan raya dan lokasi pintu gerbang Majapahit tidak terlalu jauh, yakni sekitar 50 meter. 

Sejarah asal usul legenda pintu gerbang Majapahit
Secara singkat, sejarah asal usul legenda pintu gerbang Majapahit ada di Pati bermula dari sebuah peristiwa di mana Sunan Muria tidak mengakui putranya sendiri yang bernama Raden Bambang Kebo Nyabrang, anak dari perkawinannya dengan Dewi Sapsari, seorang putri yang berjasa menyeberangkan Sunan Muria saat hendak mengunjungi lereng gunung muria.

Sejarah pintu gerbang Majapahit berlanjut, Sunan Muria (Raden Umar Said) yang merupakan putra dari Kanjeng Sunan Kalijaga ini meminta Raden Bambang Kebo Nyabrang untuk membawakan pintu gerbang Majapahit untuknya apabila Kebo Nyabrang mau diakui sebagai anak Sunan Muria.

Kenapa Sunan Muria tidak mengakui Kebo Nyabrang sebagai anaknya? Sebab setelah menikahi Dewi Sapsari dan kemudian hamil, Sunan Muria menyebarkan agama Islam, mendirikan dan mengembangkan padepokan atau pesantren di daerah Muria. Kesibukan menjalankan syiar agama Islam itulah membuat Sunan Muria lama tidak mengunjungi Dewi Sapsari dan putranya hingga putranya sampai dewasa.

Setelah dewasa, Raden Bambang Kebo Nyabrang diminta ibunya untuk menyusul ayahnya di daerah Muria. Dari sini, terlibat obrolan yang agak serius di mana Sunan Muria tidak mau mengakui Kebo Nyabrang sebagai anaknya jika tidak dibawakan pintu gerbang Majapahit.

Dari sini, misteri sejarah asal usul legenda pintu gerbang Majapahit terkuak, yakni Kebo Nyabrang berangkat ke daerah Trowulan (Majapahit) dan berhasil membawa pintu gerbang Majapahit menuju arah Muria. Namun, perjalanan Kebo Nyabrang dalam membawa pintu gerbang Majapahit tidak semulus yang diperkirakan.

Di tempat terpisah, Raden Ronggo yang merupakan murid Sunan Ngerang (Sunan Muria juga merupakan murid Sunan Ngerang) ingin mempersunting putri Sunan Ngerang, yaitu Roro Pujiwat. Ada yang menulis Roro Pujiwat dan juga ada yang menyebut Roro Pujiwati. Namun, Roro Pujiwat mau dipersunting dengan syarat membawakan pintu gerbang Majapahit.

Inilah kisah prahara pintu gerbang Majapahit yang saat ini ada di Pati, yaitu perebutan pintu gerbang Majapahit antara Raden Bambang Kebo Nyabrang (putra Sunan Muria) dan Raden Ronggo (murid Sunan Ngerang). Perebutan pintu gerbang Majapahit yang disertai dengan pertempuran selama kurang lebih 35 hari ini kemudian dilerai oleh Sunan Muria sendiri karena keduanya sama-sama sakti dan tidak ada yang kalah.

Pertempuran terjadi di Desa Rendole di mana sejarah asal usul Desa Rendole diambil dari bahasa Jawa, yaitu "Sak kloron padha bandhole" di mana artinya keduanya sama-sama sakti mandraguna.

Dari peristiwa ini, Kebo Nyabrang akhirnya diakui sebagai anak Sunan Muria dan diminta untuk menjaga pintu gerbang Majapahit. Masyarakat sekitar yakin bahwa sampai saat ini pintu gerbang Majapahit di Pati ini masih bersemayam Raden Bambang Kebo Nyabrang yang tak lain adalah Sunan Muria atau cucu Kanjeng Sunan Kalijaga.

Demikian sejarah asal usul legenda pintu gerbang Majapahit di mana pintu gerbang ini merupakan pintu kerajaan paling besar dan berjaya di Nusantara ini sehingga harus dirawat karena menjadi bagian dari warisan budaya Nusantara yang tidak ternilai harganya.

Tak salah lagi, pintu gerbang Majapahit menjadi wisata sejarah yang paling direkomendasikan di Pati. Berbicara soal pintu gerbang Majapahit, kita akan disuguhkan sebuah seni peradaban yang tinggi, sejarah Nusantara yang kisahnya perlu menjadi teladan.

Tepat di depan pintu gerbang Majapahit ada bendera merah putih yang menjadi simbol dan lambang bahwa pintu gerbang Majapahit adalah warisan budaya Nusantara yang perlu dijaga. Pintu kerajaan yang pernah menjadi pusat peradaban Nusantara mulai dari Raden Wijaya hingga Prabu Brawijaya 5. Majapahit sendiri mengalami kejatuhan setelah kerajaan Islam berdiri di Demak yang didirikan oleh Raden Pati dengan dukungan para walisongo.


sumber: http://www.direktoripati.com/2014/09/wisata-sejarah-di-pintu-gerbang-majapahit-pati.html

Jumat, 09 Oktober 2015

Waduk Gunung Rowo merupakan salah satu waduk yang ada di kabupaten Pati. Waduk ini tergolong luas dan mampu menampung air sebanyak kurang lebih 5,5 juta meter kubik. Waduk ini dibangun pada masa pemerintahan Belanda (menurut catatan Kantor Dinas Permukiman dan Prasarana Daerah setempat). Waduk Gunung Rowo sudah lama difungsikan sebagai penampungan air untuk mengairi area pertanian yang ada di bawahnya. Tetapi selain fungsi tersebut, ternyata waduk Gunung Rowo juga difungsikan sebagai lokasi wisata yang cukup menarik untuk menghabiskan waktu akhir pekan. Keadaa alam yang dikelilingi bukit dan berlatarkan pegunungan
Muria menambah keeksotisan waduk Gunung Rowo.
Waduk Gunung Rowo menawarkan pesona alam pegunungan yang eksotis. Waduk berisi air yang luas dan berlatarkan pegunungan Muria merupakan andalan dari objek wisata di desa Jolong Kabupaten Pati ini. Ketika kita berada di area waduk, kita dapat melihat deretan pegunungan Muria yang menujulang tinggi ketika menghadap ke arah barat. Dan kita melihat hamparan lembah kabupaten Pati yang terdiri dari persawahan dan perikanan ketika menghadap ke timur. Keeksotisan dapat dinikmati ketika kita berada di area taman yang ada di waduk Gunung Rowo. Taman ini memang didesain lebih tinggi dari pada bidang waduk pada umumnya.
 Di sekeliling waduk terdapat jalan yang digunakan untuk akses berkeliling waduk bagi pengunjung. Sepnjang jalan tersebut disediakan beberapa tempat peristirahat dan beberapa warung yang menyediakan berbagai makanan bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan waduk sambil makan-makan. Di samping itu, di beberapa titik juga dapat ditemui lokasi pemancingan yang khusus disediakan untuk pengunjung dengan membayar biaya ikan yang didapatkan saja. Biaya biasanya dikalkulasi per kilogram dari ikan yang didapatkan. Dan ikan yang di dapatkan dapat dibawa pulang atau dimasak dan dimakan di tempat pemancingan tersebut.
waduk gunung rowo2
Selain memancing di lokasi pemancingan yang khusus, pengunjung juga dapat menyalurkan hobi memancing tersebut di waduk yang luas tersebut.
Biaya tiket masuk per orang sekita Rp2000,-. Tidaklah mahal untuk sekedar menikmati keeksotisan waduk Gunung Rowo.
Jika musim kemarau, waduk ini memang tidak seindah waktu beranjak musim penghujan. Pada musim kemarau, isi air dari waduk ini tidaklah penuh, hanya sebatas dasar saja. Tetapi dengan keadaan ini, pengunjung malahan dapat menikmati keadaan dasar danau yang dipenuhi rumput karena belum tergenang air tersebut. Pengunjung dapat turun ke permukaan dasar waduk yang tidak tergenang air untuk bermain di dalamnya.
Tetapi jika musim sudah beranjak penghujan, waduk ini akan segera penuh dengan air supply dari hulu yang ada di atasnya. Dan saat inilah keindahan waduk akan dpat dinikmati karena terisi penuh oleh air. Biasanya pada musim penghujan, beberapa fasilitas air seperti perahu dan lain-lain desiakan untuk pengunjung yang dapat dan ingin menikmati di waduk tersebut.
Selain waduk tersebut, daerah di atas waduk merupakan derah bumi perkemahan Jolong yang terkenal dengan lokasi yang asri dan indah. Kesejukan daerah ini tidak diragukan lagi, karena keadaan geografis gunung Muria yang sejuk.
Waduk ini cukup ramai jika hari liburan datang. Hari Sabtu Minggu juga merupakan hari yang ramai di Waduk Gunung Rowo. Di saat libur sekolah datang, waduk ini juga merupakan tempat yang cukup padat.
Akses jalan untuk menuju tempat ini juga tergolong lancar dan bagus. Hanya ada beberapa titik jalan yang kurang baik. Untuk menuju tempat ini, pengunjung dapat melewati daerah Tlogowungu Pati ke arah Jolong Pati. Dari kota Pati perjalanan sekitar 30 menit.
 SUMBER: PotensiJateng

Gua Pancur Kayen Pati

Gua Pancur adalah gua yang belokasi di Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen, sekitar 20 Km dari pusat Kota Pati. Gua sepanjang 736 m ini merupakan gua kapur dengan air yang terus mengalir setinggi orang dewasa dengan stalaktit dan stalagmit di dalamnya.

Gua ini pernah menjadi ajang digelarnya Raimuna Daerah Gerakan Pramuka se-Jawa Tengah pada tahun 1996. Gua pancur sudah sekian lama tidak terawat dan tidak mendapat perhatian dari pemerintah pusat. Tetapi saat tulisan ini diterbitkan, pembangunan kembali area wisata gua pancur tengah dilakukan dan akan selesai dalam waktu dekat.

Untuk sampai di gua pancur anda dapat langsung menuju
Desa Jimbaran yang ada di Kecamatan Kayen, atau anda juga bisa menuju pusat Kecamatan Kayen. Selanjutnya anda dapat bertanya ke penduduk sekitar. Dari Desa jimbaran anda akan menemukan papan penunjuk arah yang akan memandu anda untuk sampai ke lokasi gua pancur.

Di lokasi wisata kita akan disuguhkan keindahan gua beserta waduk buatan dan pemandangan hamparan sawah serta deretan pegunungan kendeng yang ada diatasnya. Lokasi wisata gua pancur sudah tertata rapi dengan menyediakan gazebo dan tempat bermain bagi anak seperti ayunan. Disana kita juga akan menemukan air mancur yang berada tepat di depan mulut gua.

Di lokasi wisata gua pancur, anda dapat menikmati keindahan alam gua dari luar maupun dari dalam. Anda bisa mandi atau sekedar bermain air di mulut gua, atau anda bisa mencoba masuk lebih dalam jika ingin mengetahui sedalam apa gua tersebut. Sebelum masuk ke dalam ada baiknya anda mempersiapkan pakaian ganti ataupun perlengkapan untuk menyusuri gua seperti senter, karena gua ini dipenuhi air setinggi pinggang orang dewasa. Untuk dapat menyusuri gua, anda harus mendapat ijin dari pengelola.

Di tengah-tengah kedalaman gua juga terdapat sumber mata air hangat yang konon bisa dijadikan media untuk penyembuhan berbagai macam penyakit. Meski tidak terbukti secara ilmiah, tetapi masyarakat mempercayai khasiat air hangat tersebut.

Selain itu gua juga dihuni kelelawar. Semakin dalam menjelajahi gua kita akan menemukan tanda-tanda keberadaan kelelawar seperti kotoran kelelawar. Tetapi hal ini tidak terlalu mengganggu para pengunjung, pasalnya kelelawar hanya akan terbang dan keluar di malam hari, serta tidak menghasilkan terlalu banyak kotoran.

Jika tidak ingin masuk ke dalam gua, anda juga bisa berkeliling di sekitar gua ataupun menikmati pemandangan dengan bersantai di gazebo yang cukup besar yang disediakan disana. Jika anda tidak membawa bekal, anda dapat membeli makanan yang disediakan warung-warung kecil di sekitar gua pancur. Di hari libur biasanya terdapat para pedagang asongan keliling yang menjajakan bakso, siomai, batagor dan lain-lain.

Pemandangan gua pancur tidak hanya bisa dinikmati dari dalam gua. Jika anda mau anda bisa naik ke pegunungan yang berada di atas gua. Tentunya anda harus ekstra hati-hati, karena tdak disediakan jalan khusus untuk sampai di atas gua serta banyaknya batuan terjal disana. Di atas kita dapat menikmati pesona hamparan sawah dan bukit nan hijau dengan duduk bersantai di atas bebatuan atau kursi yang disedikan disana dan di bawah hutan jati.

Sudah semestinya kelestarian gua pancur harus kita jaga bersama, karena ini merupakan aset daerah yang tak ternilai harganya.

Berikut beberapa dokumentasi di lokasi wisata gua pancur







sumber: infowisatapati.blogspot,com

Kamis, 08 Oktober 2015

Petis Runting



Apa itu petis runting? 
Petis runting adalah kuliner khas Pati semacam gule, berbentuk cair namun agak kental, terbuat dari tepung beras agak kasar yang disangrai dengan bahan daging kambing atau balungan/tulang kambing, sum-sum yang biasa dinikmati dalam kondisi panas. Biasanya, petis runting dimakan dengan sate dengan minuman pendampingnya adalah es teh, teh anget, es jeruk, atau jeruk anget. Mantap dan mak nyus sekali, bukan?

petis runting pati
Petis runting, kuliner khas Pati, Jawa Tengah. Foto: Direktori Pati
Asal-usul petis runting 
Petis runting diambil dari kosa kata "petis" dan "runting". Petis menurut sejumlah warga Pati adalah semacam makanan cair sedikit kental yang terbuat dari tepung beras kasar yang disangrai. Sementara itu, runting diambil dari nama desa atau salah satu di desa di kelurahan Tambaharjo. Penamaan petis runting bermula dari Desa Runting sehingga dikatakan sebagai petis runting.

Meskipun demikian, istilah petis sebetulnya sudah populer sangat lama di daerah Runting, Wedarijaksa, dan sejumlah daerah di Pati bagian tengah-utara. Beberapa warga Pati tidak banyak yang mengenal petis. Bahkan, masyarakat Pati wilayah selatan banyak yang tidak mengetahui apa itu petis sebagai kuliner yang menggugah selera dari Kota Pati. Legenda Petis hanya berlaku secara getuk tular atau tutur warga sekitar Pati tengah-dan beberapa di utara, mulai dari Desa Bongsri, Runting, hingga Kecamatan Wedarijaksa.

Baru setelah ada sejumlah media yang mempublikasikan petis, maka petis baru diketahui publik sebagai kuliner asli Pati. Saat diketahui publik pula, petis yang dikenal dari Desa Runting sehingga kemudian petis dijuluki dengan penambahan runting sehingga dikenal dengan petis runting. Mengenai asal-usul petis, petis sudah sejak zaman dulu menjadi kuliner legendaris warisan leluhur orang Pati di sekitar daerah Desa Runting, Pati.

Tradisi membuat petis di setiap keluarga biasa dilakukan saat Lebaran Idhul Adha tiba. Hal ini dikarenakan banyaknya daging kambing yang dibagikan saat Idhul Adha. Sementara kita tahu, harga daging kambing cukup mahal sehingga momentum untuk membuat dan memasak petis di Hari Raya Idhul Adha menjadi kesempatan emas bagi warga. Petis khas Pati ini disukai semua kalangan masyarakat lintas generasi. 

Harga petis runting 
Harga petis runting yang ditawarkan di masing-masing warung petis berbeda. Berbeda warung berbeda harga. Berbeda desa berbeda harga. Namun demikian, harga yang terpaut sangat tipis, antara Rp 2.000 hingga Rp 3.000. Kualitas petis yang ditawarkan juga memengaruhi harga.

Adapun harga yang biasa dijumpai untuk melahap satu porsi petis adalah sekitar Rp 5.000 hingga Rp 7.000. Kalau dijumpai harga Rp 10.000 atau Rp 15.000, biasanya sudah termasuk paket dengan sate, kikil, telinga, lidah, atau tambahan lainnya. Kalau petis yang dijual secara sederhana hanya dengan sepotong balungan sapi atau kambing, biasa dijual dengan harga Rp 1.000 (seribu rupiah). 

Cara membuat petis runting 
Untuk membuat petis runting, pertama persiapkan tepung beras yang masih kasar. Lalu sangrai di atas wajan tanpa minyak. Untuk mendapatkan tepung petis, Anda cukup beli di beberapa pasar tradisional seperti Pasar Runting.

Selanjutnya, rebus daging kambing beserta tulang-tulang atau balungan sampai mendidik dan berbau harum. Setelah mendidih dan daging kambing sudah matang, masukkan tepung petis yang sebelumnya sudah diendapkan dengan air di mangkuk.

Ketiga, persiapkan bumbu-bumbu, antara lain cabe/lombok, bawang merah, bawang putih, garam, penyedap rasa, laos, merica, daun salam (opsional), gula merah atau kecap. Setelah kita tahu bumbunya, maka bumbu-bumbu ditumbuk atau diulek dalam cobek. Setelah menjadi satu, masukkan ke dalam panci yang sudah terdapat daging kambing dan tepung petis. Mudah sekali, bukan? 

Di mana mendapatkan petis runting 
Untuk mendapatkan petis runting di warung, cukup berkunjung ke beberapa desa, antara lain Desa Runting, Desa Gadungan (sebelah timur desa Runting), Desa Payang, dan beberapa desa di kecamatan Wedarijaksa. Dulu, di Tambahsari juga ada penjual petis legendaris, namun sekarang sudah tidak ada lantaran orangnya sudah meninggal.

Warung petis agak susah dijumpai karena harus masuk desa. Meski begitu, sekarang sudah ada beberapa penjual atau warung petis yang berada di pinggiran jalan raya, seperti warung petis di dekat pinggir jalan raya runting dekat dengan SMA/SMK Muhammadiyah Pati.

ssumber:http://farlys.com/resep-masakan/petis-daging-petis-kambing-khas-pati-jawa-tengah.html

RESEP DAN CARA MEMBUAT SOTO KEMIRI ENAK DAN LEZAT KHAS PATI



Soto kemiri merupakan makanan khas dari daerah Pati. Penduduk Pati sendiri sering kali memakan makanan enak ini diwaktu siang hari ketika warga sedang melakukan aktivitas istirahat sehabis bercocok tanam di ladang mereka.
Pada zaman dahulu dimana penduduk daerah Pati kebanyakan merupakan warga yang kurang mampu maka mereka tidak sanggup membeli bahan pokok berupa daging sapi ataupun daging ayam, sehingga masyarakat Pati membuat suatu olahan soto dengan menggunakan kemiri sebagai bahan untuk menggantikan daging sapi atau daging ayam. Akan tetapi pada zaman sekarang ini masyarakat sudah sanggup untuk membeli daging ayam atau daging sapi sehingga soto kemiri pun ditambahkan daging ayam atau daging sapi kedalamnya, Walaupun telah menggunakan daging ayam masih saja penamaan "soto kemiri" tersebut tetap melekat di hati masyarakat Pati.

Bahan-bahan :
  1. 1 ekor daging ayam (potong-potong sesuai selera).
  2. 1,5 liter air bersih.
  3. 150 gram taoge (bersihkan kemudian rendam dengan menggunakan air hangat).
  4. 2 batang daun seledri (iris-iris tipis).
  5. 2 lembar daun salam.
  6. Bawang goreng (secukupnya).
Bumbu yang dihaluskan :
  1. 4 siung bawang merah.
  2. 2 siung bawang putih.
  3. 3 butir buah kemiri.
  4. 1 ruas kunyit kira-kira 2 cm.
  5. 1 ruas kencur kira-kira 2 cm.
  6. 1 ruas lengkuas kira-kira 2 cm.
  7. 1 ruas jahe kira-kira 2 cm.
  8. 1/4 sdm jinten.
  9. 3/4 sdm garam halus.
  10. (haluskan semua bahan-bahan bumbu diatas).
Cara membuatnya :
  • Mula-mula rebus ayam dengan menggunakan 1,5 liter air serta tambahkan pula daun salam kedalamnya, lalu rebus hingga daging ayam empuk dan matang.
  • Setelah rebusan daging ayam tadi berkaldu lalu tambhkan bbumbu yang telah dihaluskan tadi sembari diaduk sampai semua bumbu tercampur rata dan meresap kedalam daging ayam. Selanjutnya angkat dan tiriskan.
  • Terakhir, tuangkan soto kedalam sebuah mangkok saji dan tambahkan pula taoge serta bawang goreng diatasnya. Beripula irisan daun bawang dan daun seledri diatasnya.
Selamat mencoba resep dan cara membuat soto kemiri enak dan lezat khas Pati ini, semoga resep masakan yang enak ini dapat bermanfaat bagi ibu-ibu dirumah sekalian dalam memberikan hidangan yang enak untuk suami dan anak-anak tercinta dirumah. Terima kasih.
sumber:http://kulinerbee.blogspot.co.id/2013/10/resep-dan-cara-membuat-soto-kemiri-enak.html
Resep Membuat Nasi Gandul Khas Pati Jateng - Nasi gandul adalah suatu makanan atau masakan yang berbahan pokok nasi yang hampir mirip dengan nasi pindang . rasa enak dan gurih nya memang sama , hanya saja dalam penyajian nasi gandul menggunakan daun pisang sebagai alasnya . nasi gandul memang enak dan lezat sekali , yang merupakan salah satu hidangan yang khas dari kota pati jawa tengah . untuk anda yang tinggal di pati dan sekitarnya tentunya sudah tidak asing lagi dengan hidangan nasi gandul bukan ?

Rasa yang enak dari nasi pulen yang disiram kuah lezat dengan isian daging sapi akan membuat lidah anda tidak akan pernah bosan untuk bergoyang . ehmmm nyumi .. sajian lengkap nasi gandul memang lezat sekali , sehingga banyak kalangan masyarakat luas yang menyukai nasi gandul . dari anak kecil , para remaja hingga orang dewasa tentunya tak akan pernah mau ketinggalan akan rasa lezat yang disajikan nasi gandul . seperti saya , saya juga suka sekali dengan nasi gandul .

Rasa daging sapi yang khas enak membuat saya ketagihan akan nasi gandul . oh iya , nasi gandul biasanya di sajikan langsung disiramkan kedalam nasi putihnya , namun ada juga yang disajikan secara terpisah . nasi gandul biasanya menggunakan daging kerbau , namun karena daging kerbau yang sulit dicari banyak dari masyarakat yang mengkreasikannya dengan daging sapi . selain menggunakan daging sapi nya , nasi gandul juga banyak yang disajikan dari jeroan sapi , hati dan ampela sapi , lidah sapi dan lain sebagainya .

Jika kita mendengar jeroan sapi , pastinya untuk anda yang mempunyai kolesterol tinggi enggan untuk menikmati nasi gandul bukan ? oleh karena itu pada resep nasi gandul yang Harian Resep bagikan kali ini kami ganti jeroan sapi dengan daging sapi nya . sehingga untuk anda yang memilii kolesterol tinggi tetap dapat menikmati lezatnya nasi gandul . dengan adanya resep nasi gandul ini anda juga tidak harus pergi ke kota pati hanya untuk menikmati nasi gandul .

Karena resep nasi gandul ini akan membahas secara lengkap tentang nasi gandul . dari bahan-bahan yang digunakan , beserta dengan cara membuatnya dengan mudah . bagaimana , apakah anda sudah penasaran akan nasi gandul dan segera ingin membuat nasi gandul ini langsung dari dapur anda ? jika begitu silahkan simak bahan-bahan dan cara membuat resep nasi gandul nya seperti berikut ini .

Resep Membuat Nasi Gandul Khas Pati Jateng

Resep Membuat Nasi Gandul Khas Pati Jateng

Bahan-bahan Nasi Gandul Khas Pati Jateng :

  • Daging sapi 500 gram
  • Santan encer 1 1/2 liter
  • Serai 1 batang ( dimemarkan atau digeprek )
  • Daun salam 2 lembar
  • Lengkuas 1 ruas jari ( kira-kira 2 centi meter )
  • Minyak goreng ( digunakan untuk menumis )

Bumbu Halus Nasi Gandul Khas Pati Jateng :

  • Bawang merah 4 siung
  • Bawang putih 4 siung
  • Cabai merah keriting 3 buah
  • Kemiri 3 butir ( disangrai )
  • Ketumbar 1/2 sendok makan ( disangrai )
  • Merica halus 1 sendok teh
  • Jintan 1 sendok teh
  • Kencur 1 ruas ( kira-kira 1 centi meter )
  • Jahe 1 ruas ( kira-kira 1 centi meter )
  • Terasi bakar 1 sendok teh
  • Garam halus secukupnya
  • Gula merah sisir 1/2 sendok makan 

Bahan Tambahan Nasi Gandul Khas Pati Jateng :

  • Bawang goreng secukupnya
  • Tempe goreng 
  • Sambal

Cara Membuat Nasi Gandul Khas Pati Jateng :

  1. Pertama-tama cuci bersih daging sapi kemudian potong-potong daging berbentuk dadu kecil . sisihkan .
  2. Setelah itu panaskan minyak goreng lalu tumis bumbu halus bersama serai , daun salam dan lengkuas hingga wangi .
  3. Seanjutnya masukkan santan dan potongan daging sapi , masak hingga mendidih dan daging terasa empuk . 
  4. Boleh dicicipi , lalu tambahkan jika ada yang kurang menurut selera .
  5. Kemudian untuk penyajian , siapkan selembar daun pisang yang telah di bersihkan lalu taruh diatas piring saji , lalu tambahkan nasi dan tuangkan pula daging sapi beserta kuah lezatnya . 
  6. Resep Membuat Nasi Gandul Khas Pati Jateng siap untuk dihidangkan bersama bahan tambahan . 

Selesai , begitulah bahan-bahan dan cara membuat nasi gandulnya , cukup mudah bukan ? silahkan mencoba dan berkreasi sendiri dengan Resep Membuat Nasi Gandul Khas Pati Jateng ini dirumah yah . buka juga informasi resep-resep masakan lainnya seperti Resep Membuat Tumis Tauge Tahu Enak Lezat yang wajib untuk anda coba .

sumber:http://harianresep.blogspot.co.id/2014/12/resep-nasi-gandul.html